berikut yang tidak termasuk contoh produksi massal adalah

Berikutini yang tidak termasuk hasil produk grafi DR. Dena R. 20 Februari 2022 06:05. Pertanyaan. Berikut ini yang tidak termasuk hasil produk grafika adalah a. majalah b. spanduk c. sticker d. relief candi e. kaos sablon Kegiatanproduksi meliputi proses produksi barang dan jasa. Contoh kegiatan ekonomi produksi di lingkungan sekitar dapat ditemui dimanapun, karena pada dasarnya proses produksi adalah suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Berikut ini adalah contoh proses produksi yang terdapat di lingkungan sekitar. PengertianProses Produksi. Proses produksi memiliki dua pengertian yaitu, pengertian proses dan pengertian produksi. Suatu cara, metode, atau teknik bagaimana mengubah sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk memperoleh suatu hasil yang optimal disebut dengan proses, sedangkan produksi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan Produkproduk yang termasuk dalam kategori convenience product adalah barang-barang yang sering dibeli konsumen, dengan santai, dan segera tanpa melakukan pembandingan. Beberapa contoh utama produk kenyamanan adalah; permen, sabun, susu, dan semua jenis produk murah yang pelanggan tidak memiliki loyalitas merek. 5 Perencanaan produksi adalah. a. sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama pada lini prakitan. b. Pengeluaran yang dinutuhkan untuk produksi massal butuh biaya yang besar karena bahan yang digunakan cuckup banyak c. merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu priode yang akan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Kebanyakan perusahaan ingin menghasilkan produk yang banyak dalam waktu relatif singkat. Karena itu, perusahaan tersebut melakukan kegiatan produksi massal. Contoh produksi massal dapat berlaku dalam beragam produk, misalnya produk makanan atau minuman, produk fesyen, produk otomotif, dan lain-lain. Proses produksi tersebut akan dilakukan secara berulang demi memenuhi permintaan pasar. Sebagian dari kamu tentu sudah familier dengan hal ini, meskipun beberapa di antara kamu mungkin masih belum sepenuhnya memahami mass production. Namun, tidak perlu khawatir sebab kami akan jelaskan pengertian produksi massal, keuntungan, ciri, serta tahapannya. Silakan disimak sampai selesai, ya! Apa yang Dimaksud dengan Produksi Massal? Produksi massal disebut juga sebagai mass production. Secara sederhana, produksi massal adalah kegiatan membuat suatu produk dalam jumlah besar dan dilakukan secara berulang. Salah satu tujuan produksi massal ini tentu saja untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan begitu, pihak produsen atau bisnis dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pengalaman yang baik. Bagi produsen sendiri, hal ini jelas sangat penting sebab selain menciptakan profit, kepuasan konsumen juga merupakan gerbang dari terbentuknya basis pelanggan yang setia. Perencanaan produksi yang bertujuan memenuhi kebutuhan pasar kegiatan analisis pangsa pasar. Perencanaan produksi berhubungan dengan produk yang akan dibuat. Hal yang perlu disiapkan dalam perencanaan produksi adalah melakukan penjadwalan, melakukan dispatching dan melakukan routing. Tidak hanya itu, produksi massal juga ditujukan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan produksi sambil tetap menjalankan prosesnya sesuai standar yang berlaku. Jadi, produsen dapat menghasilkan produk yang tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas dalam satu waktu. Sehubungan dengan tingginya jumlah barang yang diproduksi, mass production biasanya tidak cukup dilakukan oleh pekerja saja. Maka dari itu, perusahaan atau produsen sering kali memanfaatkan mesin-mesin canggih di production line-nya. Berkat pemanfaatan mesin, proses produksi pun dapat dibuat terukur, yaitu menghasilkan sejumlah tertentu produk dalam sejumlah tertentu waktu. Sebagai contoh, setiap hari staf produksi harus menghasilkan buah minuman kaleng. Wajar saja bila mass production melibatkan tahap perencanaan terlebih dahulu. Tentunya, perencanaan produksi massal bukan hanya disusun untuk mencapai target jumlah produk, melainkan juga memenuhi standar kualitas serta keamanan produk tersebut. Perencanaan Produksi Massal Nah, dalam proses produksi massal dibutuhkan perencanaan produksi. Apa yang dimaksud dengan perencanaan produksi? Secara singkat, perencanaan produksi adalah proses persiapan faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk pada periode tertentu. Beberapa dari kamu mungkin bertanya, apa saja langkah perencanaan produksi tersebut? Setidaknya, terdapat 5 langkah perencanaan produksi, yaitu Menyiapkan rencana produksi Menyusun jadwal penyelesaian produk Membuat rencana pengadaan bahan Mengatur jadwal operasional setiap unit Mengomunikasikan jadwal produksi kepada pemesan produk Lalu, apa tujuan dari perencanaan produksi? Secara umum, tentu agar proses produksi berjalan dengan lancar dan sesuai target. Namun, secara rinci, tujuan dari perencanaan produksi adalah seperti di bawah ini. Menjamin proses produksi dan pemasaran produk Mengukur kapasitas produksi dan menjaga proses produksi tetap konsisten Alat bantu untuk memantau hasil produksi Ide dari produksi massal adalah pemenuhan kebutuhan atau permintaan konsumen. Karena itu, mass production akan mendatangkan keuntungan, baik bagi produsen maupun konsumen. Apa saja sih keuntungan atau kelebihan produksi massal? Yuk, simak uraian berikut ini! Peningkatan Produktivitas Perusahaan Sudah bukan rahasia lagi, mass production secara otomatis meningkatkan produktivitas perusahaan. Berkat proses produksi massal, perusahaan dapat menghadirkan produk yang dibutuhkan konsumen dalam jumlah banyak. Bagi konsumen sendiri, hal ini juga menguntungkan sebab bila ketersediaan stok produk melimpah bukan hanya akses terhadap produk lebih mudah, melainkan harganya pun tidak akan melambung tinggi. Biaya Produksi Relatif Rendah Beberapa dari kamu mungkin sudah familier bahwa biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Nah, kedua komponen biaya tersebut dapat ditekan bila proses produksi dilakukan secara massal. Hal ini jelas menguntungkan bagi perusahaan. Di sisi lain, konsumen pun turut merasakan keuntungannya karena produk bisa diperoleh dengan harga yang relatif terjangkau. Baca juga Memahami Rencana Anggaran Biaya, Termasuk Cara Membuatnya Waktu Produksi Lebih Efisien Setiap proses mass production sudah pasti melibatkan penggunaan mesin produksi. Dengan demikian, proses produksi bisa menghasilkan puluhan sampai ratusan ribu produk dalam satu waktu. Berkat efisiensi waktu produksi, daya saing perusahaan dapat meningkat, yakni dengan menghadirkan kebutuhan konsumen lebih cepat dibandingkan dengan pesaing. Tahapan Produksi Massal Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mutu produk merupakan fokus utama setiap produsen. Karena itu, ada banyak tahapan produksi massal dengan serangkaian ketentuan yang perlu dipenuhi pada setiap tahapnya. Apa saja rancangan produksi massal tersebut? Tahapan atau rancangan produksi masal terdiri dari penyiapan dokumen persyaratan produk, proses validasi dan pengujian teknik, tahap validasi dan pengujian desain, proses validasi dan pengujian produksi, serta pelaksanaan proses produksi. Supaya kamu bisa memahami tahapan-tahapan mass production dengan baik, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Menyiapkan Dokumen Persyaratan Produk Biasanya, perusahaan yang bertindak sebagai produsen memiliki jabatan manajer produksi di dalam struktur organisasinya. Nah, salah satu tanggung jawab seorang manajer produksi adalah membuat dokumen persyaratan produk. Sebagai catatan, dalam pembuatan dokumen ini, manajer produksi tidak bisa bekerja sendiri. Ia perlu meminta persetujuan dari para pimpinan divisi atau manajer lainnya, seperti manajer quality assurance QA, teknik, pemasaran, dan penjualan. Jika dokumen persyaratan produk sudah disetujui oleh para manajer tersebut, dokumen ini menjadi dasar berbagai keputusan produksi. Selanjutnya, setiap keputusan yang terkait produksi harus sesuai dengan isi dokumen tersebut. Meskipun demikian, tentu manajer produksi bisa merevisi dokumen persyaratan produk, terutama bila ada informasi baru yang berdampak signifikan terhadap proses produksi. Namun, setiap kali ada perubahan atau revisi, seluruh pimpinan divisi lain perlu meninjau ulang dan menyetujui dokumen tersebut. Product Requirements Documentation PRD atau dokumentasi persyaratan produk ini, meliputi Daftar fitur yang akan disertakan dalam produk Metrik spesifik yang perlu dipenuhi oleh setiap fitur Estimasi volume produksi Proyeksi biaya Jadwal rilis dan roadmap produk Melakukan Validasi dan Pengujian Teknik Tahapan produksi massal berikutnya adalah validasi dan pengujian teknik atau dalam istilah bahasa Inggris disebut EVT, yaitu engineering validation and testing. Proses ini berlaku untuk produk-produk yang memiliki fitur teknis. Pada tahap ini tim teknik akan memanfaatkan berbagai metode supaya fitur yang disebutkan dalam PRD benar-benar dimiliki oleh produk. Tujuan dilakukannya tahap validasi dan pengujian teknik, yakni untuk mengidentifikasi risiko dari persyaratan-persyaratan produk yang disebutkan dalam dokumen persyaratan produk. Jika risiko tersebut memang ada, tim teknik bertugas meminimalkan bahkan menghilangkannya sebelum produk akhir dibuat. Menjalankan Validasi dan Pengujian Desain Design validation and testing DVT atau tahap validasi dan pengujian desain merupakan proses yang ditujukan supaya tampilan akhir produk yang diinginkan tercapai. Di tahap DVT inilah kamu menentukan bahan serta desain mekanis yang bisa memenuhi estetika dan syarat bentuk akhir produk, sesuai dengan yang tertulis dalam dokumen persyaratan produk. Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk akhir adalah bahan yang sama dengan yang digunakan dalam tahap DVT. Bahkan, kamu bisa mempertimbangkan untuk menunjukkan produk hasil DVT kepada konsumen. Pertama, hal ini bisa menjadi media validasi permintaan pasar. Selain itu, kamu juga bisa mendengar feedback dan respon calon pelanggan sebelum produk akhir dibuat. Jadi, tahap ini terbilang sangat krusial dalam produksi massal sebab dapat menjadi acuan sebelum kamu berinvestasi untuk peralatan, bahan, serta proses produksi itu sendiri. Baca juga Operator Produksi Definisi dan Tugasnya Menerapkan Validasi dan Pengujian Produksi Setelah tahap-tahap di atas dilewati, saatnya kamu menjalankan proses validasi dan pengujian produksi. Dalam istilah bahasa Inggris, proses ini disebut production validation and testing PVT. Di industri Indonesia, tahap ini lebih akrab dengan sebutan pre-produksi. Di tahap ini desain produk yang sudah diperoleh akan diuji kelayakannya dalam skala produksi. Kadang perlu ada beberapa penyesuaian minor dari hasil DVT ke skala produksi. Akan tetapi, tidak jarang juga perubahan besar perlu dilakukan. Tahap PVT ditujukan untuk memperkuat proses produksi serta menyiapkan rantai pasokan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui kelemahan proses yang mungkin masih dimiliki dan dapat mengukur kesiapan untuk meningkatkan skala produksi ke tingkat massal. Pelaksanaan Proses Produksi Bisa dikatakan, inilah tahap yang mungkin ditunggu oleh para produsen, yaitu tahap produksi dalam skala massal. Adapun kategori ‘massal’ merujuk pada skala berapa, cukup bervariasi di setiap sektor industri. Namun, biasanya produksi mulai dilakukan dalam beberapa batch. Jumlah produksi setiap batch mungkin saja meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahap ini, produsen juga kerap berupaya untuk memastikan hasil produksi tetap tinggi, kualitas produk terjaga, sedangkan biaya produksi menurun. Karena itu, efisiensi dalam proses produksi memang suatu proses yang dilakukan terus-menerus. Wajar saja bila salah satu ciri produksi massal adalah menghasilkan produk dengan biaya produksi yang rendah untuk setiap unitnya. Dari paparan di atas, kita juga bisa mengetahui bahwa ciri lainnya, yaitu tidak ada variasi yang dihasilkan dalam sebuah proses mass production. Setiap produk harus mengikuti dokumen persyaratan produk. Di samping itu, produk yang dihasilkan secara massal biasanya dijual di pasar bebas sebab jumlahnya memang besar. Kesimpulan Produksi massal adalah kegiatan produksi yang dilakukan untuk menghasilkan produk dalam jumlah banyak. Biasanya, aktivitas produksi ini dilakukan terus-menerus atau berulang. Dalam satu waktu, ribuan sampai ratusan ribu produk dapat diperoleh dari hasil produksi massal. Maka dari itu, ciri produksi massal yang utama, yakni menghadirkan produk dengan biaya produksi kecil. Hal tersebut selaras dengan tujuan produksi massal yang dilakukan perusahaan, yaitu memenuhi permintaan konsumen serta meningkatkan daya saing perusahaan di pasar. Namun, mass production tidak semata-mata bermanfaat dan menguntungkan bagi pihak produsen. Keuntungan produksi massal dapat dirasakan pula oleh konsumen, misalnya akses produk jadi lebih mudah dan harganya relatif terjangkau. Jadi, konsumen pun akan memiliki pengalaman yang baik saat berinteraksi dengan produk atau brand milikmu. Untuk menjaga customer experience, pastikan bisnis menggunakan sistem pengelolaan yang andal. Dengan begitu, kamu selalu bisa mengelola operasional, mulai dari inventori hingga penjualan dengan efektif dan efisien. Produk massal biasanya diproduksi dengan Produksi massal. Produksi massal manufaktur masal adalah metode memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Baca Juga Kunci Jawaban Soal Teknik Menembak Sambil Melayang Dalam Bola Basket Disebut Pelaksanaan uji kompetensi seperti ini bakal selalu dilakukan oleh para guru setelah penjelasan sebuah bahan ajar rampung. Maksudnya adalah untuk melihat tingkat pemahaman para siswa atas bahasan tersebut. Nanti bakal dipantau apakah bahasan tersebut memang rumit serta membutuhkan cara khusus untuk menjelaskannya di kelas. Juga untuk menilai apakah harus dilakukan perbaikan untuk mempermudah para peserta didik belajar. Selain itu juga untuk melihat tingkat pencapaian para peserta didik atas standar yang telah ditetapkan di kurikulum. Dengan demikian standar itu juga bisa dinilai apakah memerlukan pengembangan atau revisi. Baca Juga Ulasan Soal Berikut Ini Yang Merupakan Perilaku Ihsan Kepada Alam Ialah? Semoga penjabaran yang diberikan untuk pertanyaan berikut ini yang tidak termasuk contoh produksi massal adalah tadi dapat membantu para siswa agar makin memahami bahan yang dijelaskan di kelas. Juga sebagai sarana latihan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan sekolah yang akan datang.*** Terkini 1. Dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah..a. Besar b. Menengah c. Kecil d. a dan c benar e. Semua jawaban benar 2. Perhatikan langkah" berikut ! 1 routing 2 pengawasan 3 evaluasi 4 dispatching 5 penjadwalan Dari data diatas, yang termasuk langkah langkah perencanaan produksi massal ada pada nomor... a. 1,2, dan 3 b. 1, 4, dan 5 c. 2,3, dan 4 d. 2,4, dan 5 e. 3,4, dan 5 3. Berikut ini yang tidak termasuk contoh produksi massal adalah... a. Pabrik roti b. Salon kecantikan c. Catering d. Pabrik mie instan e. Semua salah 4. Di era tekhnologi kekinian, dalam melakukan promosi suatu produk, ada jenis media promosi yang dapat digunakan untuk mendatangkan keuntungan yg lebih banyak dengan cara yg mudah dan praktis, yakni.... a. Facebook b. Instagram C. Twitter d. Surat kabar e. Semua jawaban benar 5. Dalam penjualan produk jasa, terdapat dua komponen yg berperan sebagai pelaku dalam kegiatan ini, diantaranya adalah.... a. Perusahaan b. Supplier c. Konsumen d. a dan b benar e. a dan c benar Kehadiran teknologi modern membuat produksi massal atau mass production semakin berkembang dalam proses produksi barang dalam skala besar. Yuk, pahami tentang apa itu produksi massal, tujuan, kelebihan dan kekurangan produksi massal dalam artikel era industri modern seperti saat ini, produksi massal atau mass production semakin berkembang karena perkembangan teknologi yang mendukung proses produksi barang dalam skala besar. Apa itu produksi massal? Produksi massal adalah adalah kegiatan produksi yang dilakukan dalam jumlah besar dan berulang hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen akhir melalui berbagai channel supply seperti ritel. Produksi massal menjadi solusi untuk menjawab permintaan pasar akan produk-produk kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, obat-obatan generik, hingga kebutuhan fashion. Oleh sebab itu, sadar atau tidak ternyata produk yang kamu gunakan sehari-hari merupakan hasil dari produksi massal. Nah, sudah lebih tergambar apa itu produksi massal? Supaya kamu paham dengan baik tentang bagaimana industri produksi massal ini berjalan, yuk simak artikel ini sampai akhir ya… Memahami Apa Itu Produksi Massal/ Mass Production Pada dasarnya, produksi massal adalah kegiatan produksi yang dilakukan dalam skala besar dan berkala dengan tujuan memenuhi berbagai kebutuhan konsumen di pasaran. Selain di produksi dalam skala besar, proses distribusi produk-produk ini ke pasar pun sangat cepat karena biasanya produk-produk ini memiliki permintaan yang tinggi di pasaran. Karena itu, rata-rata produk yang diproduksi dengan sistem produksi massal adalah produk-produk yang dikonsumsi secara terus menerus sehingga produk ini dibutuhkan secara rutin. Sebelumnya, sistem produksi massal ini hanya digunakan pada beberapa jenis produk saja. Namun, seiring perkembangan teknologi kini banyak produk dapat diproduksi dengan sistem mass production seperti produk fashion, body care, hingga produk makanan cepat saji yang sering kita temui. Di era sekarang, produksi massal adalah solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang permintaanya terus meningkat dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, produk-produk FMCG yang kebutuhannya besar rata-rata adalah hasil dari produksi massal. Produksi massal merupakan salah satu jenis proses produksi yang dilakukan dengan cakupan sangat besar dan cepat sehingga produk-produk yang dihasilkan dari produksi massal pasti merupakan produk-produk yang permintaannya tidak pernah sepi di pasaran. Selain itu, sistem produksi massal termasuk dalam proses produksi yang dilakukan untuk menekan biaya produk karena besarnya kuantitas produksi bisa membantu menekan biaya produksi. Tujuan Produksi Massal Seperti penjelasan definisi dari apa itu produksi massal, yaitu memproduksi barang dalam jumlah besar dan cepat maka dapat terlihat tujuan produksi massal. Tujuan produksi massal adalah menghasilkan suatu produk dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang cepat, sehingga yang dikejar adalah efisiensi waktu. Berikut beberapa tujuan produksi massal Meningkatkan Produktivitas Dari segi arti kata, massal adalah jumlah yang banyak sekali. Sehingga produksi massal adalah memproduksi suatu barang dalam jumlah yang sangat banyak. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar ini tentu mendukung tingkat produktivitas dari perusahaan. Efisiensi Waktu Tujuan produksi massal yang memproduksi barang dalam jumlah besar adalah untuk efisiensi waktu. Dikarenakan umumnya barang hasil produksi massal merupakan barang kebutuhan harian atau perputarannya cepat di pasar. Untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat maka diproduksi dalam skala besar menggunakan teknologi canggih dan modern untuk mempersingkat waktu. Menekan Biaya Produksi Biaya produksi dipengaruhi biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variable cost. Dengan perusahaan melakukan produksi barang dalam jumlah banyak maka biaya tetap yang dibayarkan dalam jumlah yang sama tidak ikut meningkat. Sehingga dapat menekan biaya produksi. Karakteristik Produksi Massal Selain dari segi produksi dalam kuantitas besar, karakteristik produksi massal juga dilihat dari keberlangsungan produksi terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang cukup panjnag. Karena itu, produk-produk ini biasanya merupakan barang dengan permintaan yang terus meningkat di pasaran sehingga proses produksi terus berulang dalam jangka panjang. Karakteristik lain adalah penggunaan mesin canggih untuk mempemudah otomasi produksi sehingga produksi skala besar dapat dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, proses produksi ini juga sangat presisi sehingga proses supervisinya menjadi lebih minim. Proses Produksi Massal Mass Production Walaupun diproduksi secara massal, produk-produk ini diproses dengan SOP yang ketat untuk menjaga mutu dari produk yang dihasilkan. Karena itu, ada berbagai SOP untuk pra dan pasca produksi untuk memastikan barang yang dihasilkan dalam jumlah besar tersebut layak untuk masuk tahap distribusi. Dalam masa pra produksi, dilakukan berbagai pengujian dan validasi mulai dari desain, teknik, hingga testing produksi demi memastikan produksi dapat berjalan lancar dan menghasilkan produk dengan mutu yang sesuai dengan rencana awal. Setelah proses produksi pun produk-produk tersebut akan menjalani quality control untuk memastikan produk yang masuk kepasaran memiliki kualitas terbaik. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal Barang-barang hasil produksi massal biasanya dilakukan untuk efisiensi waktu namun, terkadang kurang memerhatikan hasil kualitas barang. Oleh karena itu, terdapat kelebihan dan kekurangan produksi massal. Lebih lanjutnya kita bahas keuntungan dan kerugian produksi massal berikut ini. Keuntungan Produksi Massal Produksi massal atau mass production memiliki beberapa keuntungan dari sisi industri, berikut beberapa keuntungan dari sistem produksi massal 1. Proses Produksi Jauh Lebih Efisien Karena produksi massal memanfaatkan teknologi yang serba otomatis, maka proses produksi menjadi jauh lebih efisien. Sehingga mempercepat proses produk masuk ke tahap berikutnya yaitu distribusi hingga sampai ke tangan konsumen. Efisiensi proses produksi ini tentu saja sangat menguntungkan terutama untuk produk yang permintaannya terus meningkat di pasaran sehingga ketersediaan barang menjadi faktor penting untuk memenangkan persaingan. Selain itu, apabila produksi berjalan dengan efisien maka kelangkaan produk di pasaran dapat dihindari dan harga harga produk dapat tetap stabil. 2. Keuntungan yang Lebih Optimal Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, efisiensi dalam proses produksi membuat kegiatan ekonomi bergerak dengan lebih cepat dan optimal. Karena ketersediaan produk merupakan salah satu keunggulan bersaing yang bisa memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis. Selain itu, produksi skala besar juga membuat biaya produksi menjadi lebih murah sehingga keuntungan yang didapatkan menjadi jauh lebih optimal. 3. Penghematan Biaya Produksi massal membuat biaya produksi menjadi lebih murah karena adanya perubahan fixed dan variable cost saat produk diproduksi secara massal. Penggunaan mesin dan otomasi pada berbagai proses produksi juga menjadi alasan kenapa mass production dapat menekan biaya produksi suatu produk. 4. Hasil Produksi yang Presisi Karena proses perencanaan pra dan pasca produksi direncanakan dengan sangat baik menghasilkan barang yang presisi dan berkualitas dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat membuat mass-production sangat menguntungkan. Kekurangan Produksi Massal Keuntungan dan kerugian produksi massal, setelah membahas keuntungan produksi massal selanjutnya mari kita ulas juga tentang kekurangan dari sistem ini. 1. Membutuhkan Biaya Awal yang Besar Untuk melakukan produksi massal, perusahaan perlu menyiapkan mesin dan berbagai sumber daya lainnya yang membutuhkan biaya cukup besar pada awal pembangunan sistem produksi tersebut. Oleh sebab itu, untuk membangun sistem produksi massal perusahaan perlu menyiapkan investasi dalam jumlah besar untuk bisa melakukan hal ini. 2. Biaya Perawatan yang Mahal Membangun sistem produksi skala besar bukanlah hal yang mudah karena selain biaya pembangunan yang mahal perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk perawatan teknologi yang digunakan untuk produksi. Selain untuk perawatan, perusahaan juga perlu mengupdate mesin dengan teknologi terbaru secara berkala agar mereka dapat terus melakukan produksi secara maksimal. 3. Karakteristik Pasar yang Kian Beragam dan Unik Salah satu kelemahan utama dari mass production adalah sifatnya yang less custom sehingga produksi tidak bisa secara fleksibel berubah mengikuti kondisi pasar yang dinamis. Seperti yang kita tau, permintaan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkadang sulit untuk diprediksi sehingga terkadang produksi massal malah menimbulkan risiko baru bagi perusahaan. Contoh Produksi Massal dalam Industri Ritel Salah satu industri yang sangat dekat dan berhubungan dengan produksi massal adalah bisnis ritel yang menjual produk kepada konsumen akhir. Contoh produksi massal yang paling mudah kamu temukan adalah produksi barang kebutuhan sehari-hari atau produk FMCG yang permintaan dan perputarannya sangat cepat setiap harinya. Selain kebutuhan pokok, industri retail fast fashion skala global seperti Ximivogue menggunakan sistem produksi massal untuk memenuhi permintaan pasar di berbagai negara. Ximivogue menjual produk berbagai kategori yang perputarannya sangat cepat sehingga dibutuhkan produksi massal untuk memenuhi kebutuhan suplai di 90 negara. Sebagai salah satu industri ritel yang menjual barang dengan korean based design, Ximivogue menjual produk-produk dengan kualitas terbaik dan terus berkembang dari dari waktu ke waktu. Industri ritel dipandang dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan karena luasnya target pasar dan permintaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Memiliki bisnis yang dapat menghadirkan barang yang dibutuhkan masyarakat dari waktu ke waktu tentu terlihat menjanjikan. Seperti investor di LandX yang bisa punya saham bisnis cuma dengan 1 juta saja. Caranya adalah dengan ikut investasi mendanai bisnis melalui LandX untuk membangun cabang terbaru dari bisnis potensial di Indonesia dan kamu bisa ikut menikmati dividen sesuai dengan keuntungan bisnis tersebut. Karena itu.. Yuk Patungan Bisnis Menguntungkan Bareng LandX Mau Berbagai info Terbaru Terkait Investasi? Yuk Follow di Instagram Baca Juga **Mau Jadi Investor? Simak Cara Mudah Menjadi Investor Hanya dengan Modal Kecil** **Tips Penting dalam Menyusun Rencana Investasi Jangka Panjang Terbaik** Pada sebuah proses produksi, terdapat sejumlah cara atau jenis untuk melakukannya. Salah satu di antara jenis tersebut adalah produksi massal. Umumnya, orang-orang mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kata massal’ adalah suatu hal yang banyak atau besar. Namun, sebenarnya informasi seputar produksi massal lebih dari pada itu. Ingin tahu? Simak informasi di bawah ini, ya! Memahami Produksi Massal Melalui TahapannyaDaftar IsiMemahami Produksi Massal Melalui TahapannyaApa Itu Produksi Massal? Tahapan Produksi MassalCiri-ciri Produksi MassalKelebihan dan Kekurangan Produksi MassalContoh Produksi Massal Daftar Isi Memahami Produksi Massal Melalui Tahapannya Apa Itu Produksi Massal? Tahapan Produksi Massal Ciri-ciri Produksi Massal Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal Contoh Produksi Massal kumpan_electric Produksi bukan sekadar kegiatan yang dilakukan dalam rangka membuat’ saja. Namun, saat proses produksi dilakukan butuh sejumlah susunan informasi agar kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rancangan. Terlebih, bila yang dikerjakan adalah produksi massal. Salah satu saja, maka akibatnya akan terasa pada hasil produksi secara keseluruhan. Apa Itu Produksi Massal? Produksi merupakan suatu kegiatan menambah nilai guna pada suatu benda. Tidak hanya itu, kegiatan dari produksi juga berhubungan dengan penciptaan barang-barang atau produk baru yang memiliki nilai manfaat dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Sedangkan, kata massal dapat didefinisikan sebagai sesuatu dalam jumlah yang banyak sehingga perlu untuk menyertakan atau melibatkan banyak orang. Berdasar pada pengertian di atas, maka produksi massal membentuk suatu istilah yang dapat didefinisikan sendiri. Jadi, produksi massal adalah suatu bentuk kegiatan memproduksi barang tertentu yang berdasarkan pada standar spesifikasinya dan dibuat dalam jumlah yang banyak dengan serangkaian tahapan yang saman dengan produk sebelumnya. Selain itu, produksi massal pun bisa diartikan sebagai suatu sistem menciptakan barang atau produk dengan jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama di dalamnya pada lini perakitan. Istilah produksi massal dipopulerkan oleh suplemen artikel 1926 pada sebuah Encyclopedia Britannica yang sebelumnya merujuk pada korespondensi dengan Ford Motor Company. Faktanya, New York Times menggunakan istilah itu dalam sebuah judul artikel yang telah terbit sebelum publikasi artikel Britannica itu. Tahapan Produksi Massal Setelah membahas pengertian dari produksi massal, maka berikutnya akan beralih ke informasi tentang tahapan apa saja yang perlu dilakukan pada produksi massal. Berikut ini adalah tahapan dari produksi massal 1. Dokumentasi Persyaratan Produk Umumnya, untuk tanggung jawab yang satu ini dipegang oleh Manajer Produk. Tugasnya adalah untuk memimpin dan turut membuat dokumen persyaratan produk. Nantinya, produk tersebut tetap harus disetujui oleh divisi lain, seperti teknik, penjualan, QA, eksklusif, dan pemasaran. Dokumen persyaratan atau yang akrab dengan sebutan PRD Product Requirements Documentation berkaitan dengan sejumlah hal, yaitu Keseluruhan fitur yang hendak disertakan pada produk Metrik kinerja spesifik yang wajib untuk dipenuhi oleh masing-masing fitur Estimasi volume produksi Anggaran target Target perilisan produk Roadmap produk hasil produksi massal 2. Validasi dan Pengujian Teknik Setelah dokumentasi persyaratan produk, terdapat langkah berikutnya yang perlu dilakukan dalam produksi massal, yaitu validasi dan pengujian teknik atau yang dikenal juga sebagai Engineering Validation and Testing EVT. Dimana, tahap ini nantinya menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan fitur yang hendak diimplemasikan sebagai hal tersebut telah dijelaskan pada dokumentasi persyaratan produk. Tujuan dari tahapan validasi dan pengujian teknik, yaitu guna membuktikan bahwa memungkinkan secara manusiawi, tanpa adanya penentangan terhadap hukum fisika, dan untuk merancang serta membangun suatu instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam ORD. Adapun, untuk tujuan awal dari EVT adalah menemukan dan menganalisis risiko-risiko dari persyaratan yang telah diuraikan dalam PRD dan mencari tahu cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan. 3. Validasi dan Pengujian Produksi Pada tahapan validasi dan pengujian produksi atau yang kerap disbeut dengan Production Validation and Testing PVT atau pra-produksi. Tujuan dari tahapan yang satu ini adalah untuk memastikan bahwa produk DVT itu bisa diproduksi sesuai dengan volume dan biaya target yang termuat dalam PRD. 4. Validasi dan Pengujian Desain Tujuan dari adanya tahap validasi dan pengujian desain atau Design Validation Testing DVT diperuntukkan agar terus bekerja sesuai dengan tampilan dan sentuhan akhir produk. Di tahap inilah terdapat pemilihan bahan dan desain mekanik yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, estetika yang diuraikan pada PRD sebelumnya. Selain itu, PVT memiliki tujuan lainnya, yaitu guna memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan. Di mana cara terbaik untuk bisa mewujudkannya yaitu dengan membuat proses pra-produksi produk yang sudah menerapkan rantai pasokan dan aset manufaktur yang sesungguhnya. 5. Proses Produksi Setelah melalui dua rangkaian produksi massal, maka tahapan yang sebenarnya akan dimulai. Untuk yang satu ini bisa menjadi tahapan yang menggairahkan sekaligus mengkhawatirkan. Mengapa? Sebab, tahap proses produksi akan segera dimulai. Ciri-ciri Produksi Massal The Creative Exchange Untuk dapat mengidentifikasi bentuk dari produksi massal, tentu setidaknya diperlukan pengetahuan seputar ciri-cirinya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari produksi massal Menghasilkan barang atau produk dalam jumlah yang besar Biaya yang perlu dikeluarkan untuk per unitnya cenderung rendah Memiliki misi menguasai pasaran Berbagai tipe penjual dapat menjual hasil dari produksi massal secara bebas Produk cenderung tidak bervariasi Stok harus selalu terjaga Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal Semua hal tentu akan mempunyai dua sisi. Dalam hal ini, produksi massal termasuk didalamnya, yakni terdapat kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari adanya produksi massal Kelebihan Produksi Massal Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa kegiatan produksi massal memiliki dua sisi. Untuk yang pertama ini akan dibhasa terlebih dahulu kelebihan dari produksi massal Biaya produksi dan tenaga yang dapat ditekan menjadikannya lebih hemat Tepat waktu Proses produksi yang tidak banyak memakan waktu Lebih akurat dan sesuai standar Kekurangan Produksi Massal Jika sebelumnya adalah kelebihan, maka uraian di bawaha ini akan membahas kekurangan dari kegiatan produksi massal, sebagai berikut Proses produksi yang tidak fleksibel dna cenderung kaku Minimnya variasi produk Biaya produksi tinggi ada pada mesin, baik untuk pengoperasiannya maupun untuk pemeliharaan Bersifat judi. Artinya, bisa jadi laku dipasaran ataupun sebaliknya Contoh Produksi Massal Makanan Makanan kaleng, makanan beku Bahan bakar Solar, Pertamax, Pertalite Bahan kimia Tambang mineral Peralatan rumah tangga Kendaraan Motor, mobil Itu tadi informasi seputar produksi massal. Kini, setelah membaca artikel di atas apakah kamu telah memahami tahapan apa saja yang perlu dilalui pada produksi massal? Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu ya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta

berikut yang tidak termasuk contoh produksi massal adalah